counter

Sabtu, 13 Juni 2020

How to Survive Your Business During Corona Pandemic

Kesimpulan Sharing Session tentang ”How to Survive Your Business During Corona Pandemic”

           




Keluarga Mahasiswa Buddhis Palembang (KMBP) pada hari Minggu, 17 Mei 2020 telah melaksanakan sharing session secara online melalui live Instagram dengan tema “How to Survive Your Business During Corona Pandemic”. Sharing session kali ini dibawakan oleh Sheila Mitha Kalyani sebagai Ketua Badan Seni Otonom Citta dengan narasumber yang bernama Denny Ang. Denny Ang berasal dari Surabaya dan berprofesi sebagai business coach, speaker, serta author yang sudah sangat berpengalaman di bidang bisnis. Beliau sering mengadakan seminar dan menjadi trainer untuk meningkatkan pendapatan klien menjadi lebih banyak atau berkali lipat lebih besar.

Dilatarbelakangi karena melihat kondisi ekonomi negara Indonesia yang kurang baik, kondisi pasar yang agak lesu, banyak masyarakat yang tidak leluasa berbelanja karena pembatasan sosial, juga banyak orang yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang membuat daya beli masyarakat menjadi menurun. Tujuan KMBP mengangkat tema ini adalah untuk memberikan manfaat, inspirasi serta wawasan tentang bagaimana cara mempertahankan bisnis agar tetap lancar selama masa pandemi virus Corona.

Akibat pandemi ini, masyarakat mengubah kebutuhan primer dan lebih memilih untuk membeli alat kesehatan guna melindungi diri dari virus Corona. Lantas, bagaimana dengan kondisi bisnis dari sektor lain? Seperti bisnis di bidang fashion, restoran, barang elektronik, dan sektor-sektor lain yang menjadi sedikit peminat dan terhambat operasinya? Ini menjadi salah satu Pekerjaan Rumah (PR) bagi kita untuk mempertahankan bisnis agar tetap berjalan lancar selama masa pandemi virus Corona.

Kesalahan yang banyak orang lakukan ketika berbisnis adalah perasaan bingung terhadap produk yang ingin dijual. Kesalahan lain yang paling fatal adalah ketika pebisnis justru jatuh cinta dengan produk, sehingga kurang memperhatikan pelanggan (customer). Hal ini membuat pebisnis tidak bisa memberikan nilai (value) kepada pelanggan.

Pada dasarnya, berjualan adalah memberi nilai dan solusi. Hal pertama yang harus dilakukan untuk memulai bisnis adalah bukan fokus pada produk yang ingin dijual, tetapi fokus pada audience, pasar, dan solusi yang bisa diberikan. Selanjutnya, langkah yang paling penting adalah bagaimana menyesuaikan barang yang ditawarkan dengan kebutuhhan banyak orang.

Jika kita bisa berjualan, artinya kita sudah bisa berbisnis. Orang yang sudah memiliki bisnis sebaiknya merapikan kembali database pelanggannya. Berikutnya, untuk yang baru ingin memulai bisnis, sebaiknya menentukan siapa yang perlu mereka bantu.  

Jadi, cara mempertahankan bisnis kita adalah sebagai berikut:

1. Kita harus mengetahui siapa pelanggan yang akan kita tuju, sehingga kita dapat memberi nilai (value) yang berarti kepada pelanggan.

2. Susunlah database seperti list pelanggan. Pastikan antara pebisnis dan pelanggan untuk saling menyimpan nomor telepon untuk memperlancar komunikasi.

Penulis: Melyssa Herman
Editor: Sheila Mitha Kalyani dan Erwin


 Go Follow!

Instagram : Cittamagz


Youtube : Cittakmbp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar