counter

Rabu, 28 April 2021

Tugasmu Numpuk? Atur Skala Prioritasmu!


 

Halo Kalyanamitta! Kehidupan perkuliahan itu beragam banget dinamikanya, mulai dari teman yang beragam jenis dari A-Z, aktivitas organisasi yang menguras waktu dan tenaga, sampai ke yang paling bikin pusing yaitu TUGAS KULIAH yang rasanya nggak selesai-selesai, mati satu tumbuh seribu. Eitss, tunggu dulu. Kalau kita coba mengobservasi teman-teman di sekitar kita, pasti ada  anak-anak yang kelihatannya dan memang kenyataanya tidak terganggu dengan banyaknya tugas kuliah dan masih memiliki waktu untuk berorganisasi bahkan nongki sama temen-temennya. Lantas, kok masih ada diantara kita yang keteteran mengejar deadline tugas, ya? Padahal kita memiliki porsi waktu yang sama loh, sama-sama 24 jam per harinya. Apa sih rahasia mereka bisa mengatur waktu dengan baik?

Jawaban dari semua pertanyaan tadi bermuara pada SKALA PRIORITAS. Skala Prioritas adalah urutan kebutuhan seseorang dari yang terpenting hingga kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda. Dengan menentukan skala prioritas ditengah-tengah banyaknya kerjaan yang harus diselesaikan, kita lebih paham mana yang harus didahulukan untuk diselesaikan sehingga pekerjaan tidak akan menumpuk dan dapat diselesaikan bahkan lebih awal dari deadline.

Yuk kita belajar cara menentukan skala prioritas! Seperti ilustrasi gambar yang telah  ditampilkan, skala Prioritas dibuat dengan cara membuat tabel empat kuadran yaitu :

  • Kuadran pertama berisi kebutuhan yang penting dan mendesak
  • Kuadran kedua berisi kebutuhan  yang penting namun kurang mendesak.
  • Kuadran ketiga berisi kebutuhan yang mendesak namun kurang penting.
  • Kuadran keempat berisi kebutuhan yang kurang penting dan kurang mendesak.

Nah, mengacu pada keempat kuadran ini, kita dapat menentukan sendiri seluruh kebutuhan atau aktivitas kita bisa masuk ke dalam kuadran yang mana. Apabila peletakan kebutuhan telah tepat pada kuadrannya dan kita patuh mengikuti skala prioritas tanpa menunda-nunda waktu untuk nyelesain to-do-list, dijamin kita yang sebelumnya selalu sistem kebut semalam (SKS) dan kurang tidur karena nugas, bakalan berubah jadi mahasiswa dengan manajemen waktu yang baik.

Sebagai contoh, seorang mahasiswa bernama Ali menjadi ketua pelaksana sebuah acara organisasi yang akan dilaksanakan pada hari minggu sehingga dalam satu minggu sebelum hari H, Ali sangat disibukkan dengan persiapan acara organisasinya. Di saat yang bersamaan Ali memiliki tugas UAS yang harus dikumpulkan pada hari minggu. Ia juga diundang ke acara ulang tahun sahabat karibnya pada Sabtu malam. Squad Ali di Mobile Legend juga mengajak Ali mengikuti MCL pada Sabtu malam. Pada malam-malam menjelang hari minggu Ali terpaksa bergadang untuk menyelesaikan tugas UAS dan persiapan acara organisasinya.

Menurut Kalyanamitta, bagaimana cara Ali menyusun skala prioritasnya dalam minggu yang padat ini? Setelah tahu skala yang paling penting dari penjelasan tadi, yuk berikan pendapatmu di kolom komentar

 

Penulis : Prilly Emerald P.

Editor  : Yenny Soneta dan Chelline Nandya

 

Sumber: Kalsanah, Ulfatun. 2020. Skala Prioritas. Retrieved from: https://ruangguru.ac.id

Rabu, 14 April 2021

Ayo Jadi Bagian dari Adik Asuh KAB KMBP!

 

Palembang, @Cittamagz- Hari Minggu (4/4) Kakak Asuh Buddhis Keluarga Mahasiswa Buddhis Palembang (KAB KMBP) melakukan perekrutan calon adik asuh baru. Perekrutan ini bertujuan untuk menarik minat calon adik asuh yang berlatar belakang dari keluarga menengah kebawah, serta menarik perhatian para umat untuk menjadi donatur bagi KAB berupa donasi yang bisa disalurkan melalui stand KAB di depan Dhammasala atau rekening yang telah tertera.

Beberapa lampiraata diri yang diperlukan untuk menjadi calon adik asuh adalah :

  1. Kartu keluarga: 1 lembar (fotocopy)
  2. KTP orang tua: 1 lembar (fotocopy)
  3. Kartu SPP calon adik asuh: 1 lembar (fotocopy)
  4. Rekening listrik, air, utilitas lainnya: 3 bulan terakhir (fotocopy)
  5. Slip pembayaran lainnya: 3 bulan terakhir (fotocopy)
  6. Rapor sekolah 1 tahun terakhir/ ijazah terakhir : 1 lembar/ rangkap (fotocopy).

Adik asuh yang telah mengisi dan mengembalikan form pendaftaran akan diseleksi yangmana tujuannya adalah untuk meninjau apakah mereka memang layak mendapatkan bantuan berdasarkan syarat- syarat yang telah tersedia. Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi adik asuh, yaitu:

  1. Berasal dari keluarga yang kurang mampu.
  2. Adik asuh memiliki niat untuk bersekolah dengan sungguh-sungguh.
  3. Mengambil serta mengisi formulir pendaftaran adik asuh KAB.
  4. Melampirkan semua lampiran yang tertera pada formulir.
  5. Bersedia mengikuti semua proses perekrutan adik asuh KAB yaitu survei dan masa uji coba          belajar.
  6. Bersedia mengikuti dan menaati seluruh peraturan dari KAB.

“Tidak ada batas pendaftaraan calon anak asuh, kecuali kalau jumlah adik asuh sudah melebihi kapasitas yang ditargetkan. Untuk sekarang, masih banyak adik asuh yang dibutuhkan. Yang ingin mendaftar bisa menghubungi saya.” Ujar Kepala Divisi KAB, Patrick Kusuma.

KAB KMBP sendiri merupakan badan semi otonom di bawah naungan KMBP yang bergerak di bidang pendidikan, yang bertujuan untuk membantu anak-anak dari tingkat Taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki keterbatasan biaya, tetapi memiliki keinginan yang besar untuk belajar. "Di sini selain membantu di bidang pendidikan, kita juga membantu dalam pembayaran uang sekolahnya. Ini lebih kayak peran kita membentuk mereka di bidang pendidikan, dari mereka yang pendidikannya mungkin kurang kita bantu menjadi lebih baik lagi." Ujar Felix Chaniago Selaku Kakak Asuh KAB. "Selain membantu dalam pendanaan, terdapat juga kegiatan konsultasi belajar yang biasanya kami lakukan setiap minggunya agar adik-adik asuh tidak kesusahan dalam menghadapi rintangan-rintangan yang diberikan oleh sekolah berupa materi-materi yang kurang dipahami oleh adik asuh. Jadi, akan kami bantu dalam pengerjaannya." Tambah Patrick Kusuma.

Dengan perekrutan ini diharapkan banyak siswa tertarik untuk mendaftarkan dirinya sebagai adik asuh, karena untuk saat ini KAB hanya memiliki jumlah adik asuh sebanyak 11 orang.

 

 

Penulis: Cessy Adelya dan Melita Giovani

Editor: Chelline Nandya


Rabu, 07 April 2021

Resep Bola Ubi Kopong

Resep Bola Ubi Kopong


Ubi kuning ternyata bisa diolah jadi camilan yang enak, lho. Ubi merupakan salah satu bahan makanan asal Indonesia yang tinggi akan karbohidrat yang serat, biasanya ubi dijadikan sebagai pengganti nasi atau bisa juga sebagai camilan. Bagi kalyanamitta pecinta jajanan tradisional terutama umbi-umbian wajib coba camilan bola ubi kopong ini.


Bahan:

  • 300 gr ubi kuning
  • 70 gr tepung tapioka
  • 30 gr tepung maizena
  • 70-90 gr gula halus (manis sesuai selera)
  • 2 sdt baking powder

Cara Membuat:

  • Kukus ubi orange hingga teksturnya lunak, kemudian hancurkan dengan garpu selama masih hangat.
  • Campur ubi yang telah dilembutkan dengan tepung tapioka, maizena, gula halus, dan baking powder. Aduk rata.
  • Bentuk adonan menjadi bulat dengan ukuran sedang.
  • Panaskan minyak dalam wajan dengan api sedang. Masukkan bola- bola ubi satu per satu.
  • Goreng dengan api sedang sambil dibolak-balik agar matang merata. Tekan-tekan bola ubi agar bagiannya kopong.
  • Setelah mengembang, matikan kompor dan angkat bola ubi. Sajikan selagi hangat.