counter

Kamis, 03 September 2020

Tips Sukses Kuliah Untuk Mahasiswa Baru

 Tips Sukses Kuliah Untuk Mahasiswa Baru

Banyak mahasiswa baru (maba) yang antusias sekaligus cemas menghadapi dunia perkuliahan. ‘Maha’ siswa sebagai siswa tertinggi harus belajar untuk mengembangkan diri dan melatih pola pikir kritis dalam dunia perkuliahan. Berikut beberapa tips yang Citta rangkum untuk kalian para maba. Semoga bermanfaat!

1. Masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK)

                                Sumber foto: Medcom.id

Manfaatkan masa OSPEK untuk mengenali lingkungan kampus. Perbanyak relasi dengan berkenalan dengan teman-teman sejurusan, sefakultas bahkan seuniversitas yang datang dari berbagai daerah. Cari informasi dari kakak tingkat yang kamu kenal untuk tahu tentang mekanisme perkuliahan dan karakteristik dosen yang mengajar di jurusan yang kamu pilih.

2. Siapkan mental dan cintai jurusanmu

                                    Sumber foto: Dakwatuna

Siapkan mental untuk tugas yang menumpuk dan harus dibuat dari bahan yang kredibel seperti jurnal dan buku. Jangan coba-coba untuk sembarangan mengutip sumber dari internet ketika mengerjakan tugas. Mahasiswa dituntut untuk mandiri dan mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada. Selain mental yang mandiri, rasa cinta terhadap jurusan juga penting. Cintailah jurusanmu, karena selama 4 tahun, kamu akan fokus mempelajari bidang tersebut secara lebih mendalam. Tidak ada alasan salah jurusan, cobalah mengubah mindset untuk bertahan menyelesaikan kuliah dengan baik daripada terus menerus memikirkan masalah salah jurusan. Konsisten dan bersunguh-sungguhlah.

3. Atur jadwal sebaik mungkin

                                Sumber foto: Les Privat-Batasa

Atur jadwal antara belajar, mengerjakan tugas, terlibat dalam organisasi, mengikuti lomba, kerja paruh waktu dan aktivitas pribadimu agar seimbang. Kelilingi dirimu dengan teman-teman positif dan rajin belajar agar kamu juga tertular untuk ikut rajin belajar. Kamu juga harus menjaga diri dan benar-benar memanajemen waktu dengan baik, karena yang bisa diandalkan untuk kesuksesan kuliahmu adalah dirimu sendiri.

4. Siapkan alat untuk menunjang akademik

                                Sumber foto: Aku pintar logo

Siapkan buku, pulpen, sticky note dan stabilo untuk mencatat dan menandai materi penting dari dosen, agar sewaktu-waktu dapat dibaca kembali. Kumpulkan semua materi, makalah dan presentasi dalam folder yang tersusun rapi di laptop. Telaah jadwal belajar yang paling ideal dan efektif bagimu (apakah itu di pagi, siang atau malam hari). Manfaatkan teknologi untuk mempermudah proses belajar yang kamu lakukan.

5. Pasang target Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

                                       Sumber foto: Mengabadikan secara nyata - blogger

IPK adalah salah satu alat ukur prestasi di bidang akademik/pendidikan. IPK memang bukan penentu kesuksesan, tetapi setiap kita akan mengajukan beasiswa atau melamar suatu pekerjaan, IPK tetap menjadi pertimbangan. Pasanglah target IPK ditiap semester. Bekerja keraslah untuk mencapai target tersebut dengan cara giat belajar. Menjadi suatu kebanggan bila pada akhir wisuda, kamu mendapatkan predikat cumlaude/dengan pujian. Untuk mencapai IPK diatas standar, hal yang harus kamu lakukan adalah terus hadir (present) dalam setiap mata kuliah, mengerjakan setiap tugas yang diberikan dosen serta memaksimalkan diri saat Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

6. Belajar dari berbagai sumber

                                  Sumber foto: Diskominfo Kabupaten Kapuas

Belajarlah dengan fokus dan giat dari berbagai sumber. Selain dosen, kamu bisa beajar dan menambah pengalaman lewat berbagai organisasi, lewat membaca buku dan jurnal-jurnal yang beredar di internet. Jadilah mahasiswa yang aktif dengan mengikuti berbagai kegiatan yang dibuat kampus, baik tingkat jurusan, fakultas maupun universitas. Tambahlah banyak teman dan pengalaman serta berinteraksilah dengan pihak eksternal kampus (pihak sponsor, perusahaan, masyarakat, tokoh budaya, dan pihak lainnya). Minimalisisr distraksi seperti menjauhkan hp atau memprioritaskan pengerjaan tugas dan kemudian disusul dengan mengerjakan hal yang disukai.

7. Atur pendapatan dan pengeluaran

                                    Sumber foto: GuruPendidikan.com

Atur anggaran keuangan supaya tidak kehabisan uang di akhir bulan. Berhematlah! Terutama bagi kamu anak kost. Belilah barang sesuai kebutuhan bukan keinginan dan selalu usahakan untuk masak sendiri agar lebih sehat dan hemat.

Penulis: Sheila Mitha Kalyani

Editor: Erwin

 

Sumber bacaan :

Gematechno.bog. 7 Tips Mahasiswa Baru Ini Wajib Diikuti Agar Lancar Selama Kuliah. Dilihat di:

https://blog.gamatechno.com/tips-mahasiswa-baru/. Diakses tanggal: 1 September 2020

 

Hailogue. 2019. Mahasiswa Baru? 5 Tips Agar Sukses Kuliah, Yuk Ketahui!. Dilihat

di: https://www.hailogue.com/2019/08/tips-mahasiswa-baru-sukses-kuliah.html. Diakses tanggal: 2 September 2020

 

Prodjo, Wahyu Adityo. 2020. Tips Sukses di Dunia Kuliah dari Mahasiswa Berprestasi UI 2019.

Dilihat di: https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/05/19583531/tips-sukses-di-dunia-kuliah-dari-mahasiswa-berprestasi-ui-2019. Diakses tanggal: 2 September 2020

 

Shaliha, Indah. 2019. 5 Tips Sukses Kuliah yang Bisa Diterapkan untuk Para Mahasiswa Baru. Dilihat

di: https://www.idntimes.com/life/education/indah-shaliha/5-tips-sukses-kuliah-yang-bisa-diterapkan-untuk-para-mahasiswa-baru-c1c2/5. Diakses tanggal 1 September 2020

 

 

Minggu, 16 Agustus 2020

RESEP CITTA

Resep Pempek Belah Vegetarian



 

 

 

 

 

 

 


* Bahan-bahan :

Bahan Pempek Belah:

  • 250 gram tepung terigu
  • 500 gram tepung sagu
  • 500 cc air hangat
  • 1 butir putir telur
  • garam secukupnya
  • kaldu jamur secukupnya

Bahan Isian:

  • Haluskan 10 buah roti gabing asin
  • 10 biji cabe rawit
  • Kecap manis secukupnya

*Langkah langkah

Langkah-langkah membuat bumbu isian:

  • Campurkan cabe rawit halus, roti gabing asing yang sudah dihancurkan dan kecap ke dalam satu wadah.

Langkah-langkah membuat Pempek Belah:

  1. Campurkan tepung terigu, garam dan kaldu bubuk ke dalam satu wadah. Lalu masukkan air hangat sambil mengaduk adonan. Setelah adonan tercampur kemudian masukkan putih telur, lalu aduk lagi.
  2. Terakhir masukkan tepung sagu dan uleni sampai tercampur rata.
  3. Bentuk adonan menjadi lenjer kecil.
  4. Rebus lenjer dengan air mendidih yang telah diberi sedikit minyak.
  5. Tunggu sampai pempek terapung, lalu angkat dan tiriskan.
  6. Tunggu sampai pempek dingin, lalu goreng sampai bagian luar pempek terlihat kering.
  7. Angkat, tiriskan dan belah bagian tengah pempek untuk memasukkan isiannya.
  8. Terakhir, isilah pempek yang telah dibelah dengan bumbu isian yang sudah dibuat.
  9. Selamat Mencoba!

 

Penulis: Melita Giovani Khoe

Minggu, 26 Juli 2020

Mengapa kita harus Berdana?

Mengapa kita harus Berdana?

 

Kata “dana” berasal dari bahasa Pali, yaitu “dāna” yang dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan: amal, sedekah, pemberian, atau hadiah. Sementara itu, dana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya uang yang disediakan untuk suatu keperluan. Dalam agama Buddha, berdana tidak sebatas pelengkap saja, karena istilah berdana diartikan sebagai pelepasan apa yang kita miliki (barang, uang, tenaga, waktu dan rasa aman) dengan membantu serta memberikan hal tersebut secara ikhlas kepada orang lain. Berdana sebenarnya merupakan langkah pertama dimulainya praktek perbuatan baik sekaligus benih perkembangan spiritual yang patut dilakukan. Berdana juga bermanfaat untuk mengikis keserakahan, mengurangi derita orang yang tertimpa musibah, membantu orang yang membutuhkan, sebagai ungkapan rasa terima kasih serta merupakan upaya untuk membahagiakan orang lain.

Perbuatan memberi merupakan satu langkah awal yang penting di dalam praktik Buddhis. Jika dipraktikkan tersendiri, perbuatan berdana ini merupakan landasan jasa kebajikan atau karma baik. Jika dibersamai dengan moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan, berdana akhirnya menghasilkan pembebasan diri dari samsara (lingkaran tumimbal lahir). Bahkan mereka yang sudah mantap di jalan pembebasan pun tetap selalu berdana, karena perbuatan ini membuahkan kekayaan, keelokan dan kegembiraan di dalam sisa hidup mereka. Para Bodhisattva melengkapi danaparami (kesempurnaan dana) sampai tingkat tertinggi yakni dengan rela memberikan anggota tubuh dan kehidupan mereka untuk membantu mahluk-mahluk lain.

Kegiatan berdana tidak membatasi siapa saja yang boleh memberi dan dimana saja tempat untuk berdana karena semua orang memiliki kesempatan yang sama, dapat memberikannya kepada penerima yang paling pantas serta dapat memilih dana yang paling sesuai baginya. Berdana yang baik dapat dilakukan dengan 8 cara yaitu:

  1. Berdana barang yang bersih. Berdana yang dilakukan dengan cara yang benar dan tidak bertentangan dengan Dhamma. Contohnya: jangan berdana untuk diingat orang lain atau berdana dari hasil uang yang bukan jerih payah kita sendiri (hasil mencuri). Berdana lebih baik dilakukan secara diam-diam agar dapat melepaskan pikiran dari kekotoran batin.
  2. Berdana barang yang baik. Selain cara yang benar, barang yang kita danakan, dapatnya juga masih bisa digunakan oleh penerima. Janganlah berdana barang yang kita sendiri sudah tidak bisa digunakan.
  3. Berdana barang yang tepat tiba. Misalnya ingin berdana makanan untuk para bhikkhu, maka waktu yang tepat adalah sebelum tengah hari.
  4. Berdana barang yang layak untuk penerima. Barang yang layak bukan hanya barang yang bagus, tetapi juga barang yang pantas digunakan oleh penerima. Misalnya berdana baju yang meskipun baru, tetapi jika diberikan kepada para bhikkhu, baju tersebut menjadi barang yang tidak layak untuk penerima.
  5. Berdana barang dengan bijaksana, yaitu melihat manfaatnya bagi penerima. Kita harus memikirkan ulang apakah dana yang kita berikan, membuat orang yang menerima dana semakin maju atau semakin baik.
  6. Berdana secara tetap. Berdana secara rutin atau tetap akan membuat karma buruk kita menjadi berkurang. Ibarat sebilah pisau yang diasah setiap saat, maka pisau itu akan terbebas dari karat.
  7. Berdana dengan pikiran yang tenang. Hendaknya berdana dilakukan dengan tulus dan tanpa pamrih, karena pamrih akan membuat pikiran menjadi gelisah.
  8. Mempertahankan batin agar tetap bahagia setelah berdana. Ciptakanlah keadaan batin yang menyenangkan sebelum berdana, pada saat menyerahkan dana, dan setelah berdana agar kebahagiaan hati meningkat. Jangan pernah menyesal setelah berdana.

 Seperti halnya semua perbuatan baik, berdana akan memberikan kebahagiaan pada kita di masa depan, sesuai dengan hukum karma (sebab-akibat) yang diajarkan oleh Sang Buddha. Berdana menghasilkan manfaat dalam kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang. Apalagi ketika niat itu dibarengi dengan pemahaman, kita dapat dengan pesat meningkatkan jasa kebajikan yang diperoleh lewat pemberian yang kita lakukan.

 

Penulis Artikel : Cessy Adelya

Editor : Sheila Mitha Kalyani & Erwin

 

 

Sumber Bacaan :

 

Bodhi, Bhikkhu, dkk. Mengapa Berdana.

Dilihat di: https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/mengapa-berdana/ . DIakses tanggal: 12 Juli 2020

Santadhiro, Bhikkhu. 2015. Cara Berdana Yang Mendatangkan Manfaat Besar. Dilihat di: 

http://www.dhammacakka.org/?channel=ceramah&mode=detailbd&id=572. Diakses tanggal: 12 Juli 2020

Thera, Bhikkhu Thitavamso. 2018. Pengertian Pemberian dalam Agama Buddha. Dilihat di:

https://analisadaily.com/berita/arsip/2018/12/6/659533/pengertian-pemberian-dalam-agama-buddha/ . Diakses tanggal: 12 Juli 2020

PilMotivasi. 2016. Bagaimana Cara Berdana dengan Baik Menurut Buddha?. Dilihat di:  

http://pilmotivasi.blogspot.com/2016/08/bagaimana-cara-berdana-dengan-baik.html. Diakses tanggal: 12 Juli 2020

 


 Go Follow!

Instagram : Cittamagz

Youtube : Cittakmbp

Sabtu, 18 Juli 2020

The Seven Habits of Highly Effective People

The Seven Habits of Highly Effective People

 

Seringkali kita bingung bagaimana menjadi pemimpin yang mampu mengarahkan anggota untuk bersama-sama mencapai tujuan. Hal sederhana tentang bagaimana menjadi pemimpin untuk diri sendiri juga harus terus kita latih. Kita harus lebih banyak membentuk kebiasaan baik dibandingkan dengan kebiasaan buruk. Kebiasaan sendiri berarti suatu hal yang dikerjakan tanpa perlu dipikir terlebih dahulu (otomatis akan dilakukan). Berbicara tentang bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik, Badan Pengurus Harian Keluarga Mahasiswa Buddhis Palembang (KMBP) berkesempatan untuk mengikuti training online  “Lead Yourself Lead The World” tanggal 24 - 25 Juni 2020 yang dipandu oleh Icebreaker nomor satu Indonesia yaitu saudara Ferdi Kawi. Tema yang diangkat dalam training tersebut adalah 7 kebiasaan orang sukses menurut Steven Covey.

Steven Covey adalah seorang penulis asal Amerika Serikat sekaligus penulis buku The Seven Habits of Highly Effective People. Tujuh kebiasaan tersebut dapat mendorong pemimpin mencapai tujuan. Seorang pemimpin adalah orang yang semestinya memiliki kebiasaan yang efektif agar mampu menjadi produktif dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

Dari 7 kebiasaan, ada 3 kebiasaan yang harus dikembangkan mulai dari diri sendiri, antara lain:

1. Proaktif

 

Sumber Foto: Jamil Azzaini

Pemimpin yang baik, bertindak secara kreatif dan bertanggung jawab menggunakan apa yang ada, mereka mampu mengendalikan situasi daripada dikendalikan oleh situasi. Untuk sukses dalam karir, kita harus secara sadar menentukan apa yang harus dicapai dan apa saja yang harus dilakukan agar tujuan tersebut mampu tercapai. Tentunya, keinginan atau tujuan yang ingin dicapai harus disertai dengan usaha dan kerja keras.

2. Punya tujuan

 

Sumber Foto: Bernas.id

Mulailah segala sesuatu dengan gambaran akhirnya. Pertimbangkan segala konsekuensi sebelum bertindak, sehingga mampu bertindak secara produktif. Adanya tujuan membuat kita mampu meminimalisir langkah yang tidak perlu dilakukan, yang tentunya dapat membuang-buang waktu berharga dalam mencapai tujuan.

3. Skala prioritas

 

Sumber Foto: Christian Questions Bible Podcast

Selalu dahulukan hal yang utama dan penting untuk dilakukan. Kita harus mendahulukan prioritas yang berdampak besar terhadap tujuan, merupakan target terdekat dan bisa berpengaruh pada banyak orang. Penting juga untuk me-review skala prioritas yang telah kita buat.

Selanjutnya, ada 3 kebiasaan tambahan yang membutuhkan komunikasi serta kerja sama yang baik dengan orang lain.

 

4. Berpikirlah menang-menang (win-win solution)

 

 

Sumber Foto: Solution Selling Training

Pikirkan orang lain yang ikut mempengaruhi tercapainya tujuan kita. Buatlah pembagian yang adil dan menguntungkan untuk semua pihak agar tercipta hubungan yang baik dalam tim. Hal ini akan membuat semua pihak merasa senang dengan keputusan kita dan merasa terikat dengan rencana atau tindakan yang kita buat. Berpikir menang-menang melihat kehidupan sebagai arena yang kooperatif , bukan kompetitif.

5. Empati

 

Sumber Foto: Medium

Pahami orang lain terlebih dahulu baru kemudian minta dipahami. Komunikasi adalah hal penting yang harus dilakukan agar segala hal menjadi jelas. Sebelum melontarkan ide, ada baiknya jika kita memahami ide dan kepentingan rekan yang lain. Jika dipraktekkan, hal ini membuat semua orang akan dengan senang hati mendengarkan dan menerima kita.

 

 

 

6. Sinergi

 

Sumber Foto: Semar Engineer

Wujudkan sinergi (kerja sama) yang kreatif dengan menggali potensi atau kontribusi orang lain. Karena kekuatan kerja sama lebih besar dari kekuatan individu. Latar belakang berbeda akan memberikan ide yang lebih beragam yang akan membuka jalan bagi solusi yang lebih kreatif dan menguntungkan.

7. Asah gergaji

 

Sumber Foto: Zee News

Beradaptasi dan berhenti sejenak ketika jenuh, untuk maju dengan maksimal. Perbaharui diri (dari segi spiritual, mental, fisik, sosial atau emosional) untuk menumbuhkembangkan pengetahuan dan  kebiasaan baik lainnya. Mengasah gergaji bisa dilakukan dengan hal-hal yang menyenangkan seperti: liburan, mengerjakan hobi, dan semua hal yang membantu kita mendapatkan kesegaran dan semangat baru dalam melakukan pekerjaan rutin kita.

Karakter kita adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dari suatu komitmen yang kuat. Membaca, mengingat, dan mempraktekkan tujuh prinsip dan kebiasaan diatas membuat kita mampu mengasah kemampuan kepemimpinan baik bagi diri sendiri maupun di dalam sebuah tim. Gunakan 7 prinsip diatas sebagai pegangan untuk bertahan dalam mencapai tujuan. Jadilah pemimpin yang realistis dan mampu membuat tim bekerja dengan sukarela dan sepenuh hati.

 

“Aku tak percaya pada sebuah takdir, yang didapatkan manusia bagaimanapun mereka berlaku. Tetapi aku percaya pada sebuah takdir, yang didapat manusia dengan cara bertindak.” - Buddha

 

 

Penulis: Sheila Mitha Kalyani

Editor: Erwin


Sumber bacaan:

Cahyadi, Ridwan.2018. Seven Habits Of Highly Effective People (Steven R. Covey). Dilihat

di: https://slideplayer.info/slide/12436413/. Diakses tanggal 16 Juli 2020

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. 2017. Mengambil hikmah dari buku “7 Habbits of

Highly Effective People” Karya Steven R. Covey. Dilihat di: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-jakarta3/baca-artikel/12582/Mengambil-hikmah-dari-buku-7-Habbits-of-Highly-Effective-People-karya-Stephen-R-Covey.html. Diakses tanggal 16 Juli 2020

 

 Go Follow!

Instagram : Cittamagz

Youtube : Cittakmbp