Kegiatan Screening
dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-131
Keterangan Foto: Flyer Kegiatan Baksos Tzu Chi |
Palembang -- Masyarakat kota Palembang merasa terbantu dengan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan Tzu Chi ke-131 yang menyediakan layanan operasi katarak, hernia, bibir sumbing, bedah minor gratis di Rumah Sakit Bahyangkara Palembang. Kegiatan baksos diawali dengan proses screening (penyaringan) yang dilaksanakan pada hari Sabtu (14/3). Pasien yang mengikuti baksos berasal dari berbagai kalangan. Sebelum kegiatan dimulai, pasien dan relawan dibagikan masker dan diperiksa suhu tubuhnya untuk menjaga diri dari penyebaran virus COVID-19. Di beberapa meja pendaftaran juga disediakan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan pasien dan relawan.
Keterangan Foto: (Atas) Pemeriksaan suhu badan relawan (yang menggunakan rompi kuning keemasan) |(Bawah) Pemeriksaan suhu badan pasien. (Sumber foto: Sheilamotret). |
Proses screening dimulai pukul 8 pagi, dimana para pasien yang telah terdaftar duduk mengantri untuk menunggu dipanggilnya nomor antrian mereka. Pasien yang dipanggil cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kemudian dengan bantuan pendamping, pasien masuk ke ruangan untuk melakukan proses screening. Dari hasil screening, nasib pasien akan ditentukan apakah perlu mengikuti operasi tanggal 20 - 22 Maret di jam dan lokasi yang sama dengan proses screening. Namun, hari Senin (16/3) pihak Tzu Chi Palembang memutuskan untuk menunda pelaksanaan jadwal operasi sampai dengan waktu yang belum ditentukan, untuk menghindari penyebaran Corona Virus (COVID-19).
Keterangan Foto: Suasana kepadatan pasien mata dan hernia ketika menunggu nomor antriannya dipanggil. (Sumber foto: sheilamotret). |
“Kegiatan
ini perlu dilakukan karena sesuai dengan ujaran Master Cheng Yen, bahwa manusia
bisa jatuh miskin karena sakit. Jadi, Tzu Chi berusaha membantu orang sakit
yang tidak mampu, untuk meringankan beban hidup mereka.” ujar Novriko selaku
Wakil penanggung jawab amal di Yayasan Tzu Chi Palembang. Acara ini dapat
berlangsung secara gratis atas dukungan para donatur yang berasal dari berbagai
agama dan kalangan termasuk penerima bantuan Tzu Chi di seluruh Indonesia yang menyisihkan
uangnya lewat celengan bambu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Tzu Chi tidak
memandang suku, ras, agama, dan golongan (SARA). Baksos ini melibatkan sekitar
170 relawan dan tenaga medis yang berasal dari Jakarta dan Palembang. “Kita
harus jadi manusia yang bisa memberi kebermanfaatan bagi manusia lain. Kegiatan
ini sangat bagus karena menolong orang lain yang kurang mampu.” ucap Chelline
Nandya, salah satu relawan yang berstatus sebagai mahasiswi Universitas
Sriwijaya.
Keterangan foto: Salah satu proses pemeriksaan pasien yang dibantu oleh relawan Tzu Chi (berompi kuning emas). (Sumberfoto: sheilamotret) |
Julia Veronica selaku keluarga pasien, mengaku sangat berterima kasih atas adanya kegiatan ini. “Izinkan saya berterima kasih yang sebesar-besarnya untuk Yayasan Tzu Chi karena kegiatan yang luhur ini telah memberikan harapan baru bagi para pasien untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya. Walaupun gratis, pelayanan dalam kegiatan baksos sangat hangat dan ramah.” katanya. Dilansir dari tzuchi.or.id, Yayasan Buddha Tzu Chi adalah yayasan yang didirikan oleh Master Cheng Yen di Chingsui, Taiwan dan bergerak di bidang amal, kesehatan, pendidikan serta budaya humanis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar